Aku tak sebut kamu ibu biar dia cuma satu
Yang tangannya kasar, lembut kala peluh kamu basuh aku
Cuma dua, cukup memegang alam dari dasarnya memangku
Dunia punya banyak, tidak aku
Manusia itu ya kamu!
Yang kakinya besar, kami berjalan dengannya
Jika tidak, SurgaNya mungkin mitos
Atau salah, jadi mata kamu menjerit sebab aku
Bukan kamu agar nilai tak lagi sama dengan makhuk
Yang bibirnya tebal, mengucap aku saat kamu denganNya
Hingga hidup jaga kamu hingga tak ada
Aku lelah, tidak kamu
Manusia itu bukan kamu!
Yang rambutnya memutih, biar aku enggan menghitam
Kami lihai tuk buat kamu tak mengeluh
Tidak kami
Ibu, aku tak senang mengucap selamat untuk kelahiranmu, biar kamu terus disini.