Saka bambu rapuh jelang batas napas langitkan diri
Bungkam kata, sang mencita gores nadi peramah
Kala penyeru menyingsing malam, pagi jemput kami
Seakan ada, senang ukir khilaf dalam hari
Terlalu lelap tuk ingat dunia bukan surga
Lari tanpa kaki injak bumi, jatuh hilang tangan
Hingga ingat sesaat tertarik tanah
Lumpuh laku siksa aku
-Sembilan-
No comments:
Post a Comment