Tuesday, 11 November 2014

Tujuh

Kawan, awal sambut bahagia
Tawa ucap dera dalam kalbu
Senang dalam sedih, tampak liat jiwa
Bermuka-muka pada dunia, parau dengar penguasa
Sama lisan dengan tabir rupa
Main rasa tuk lapangkan lesung dada
Sesak tatkala minor lunglai menilik kaum raja
Kawan, aku satu saat mendua membagi rasa pada tiga
Umpat sepakat lontar liar tanpa lima
Empat bawa kami pada lalu
Masa enam bagi batas asing membumi
Kawan, semua cuma jerit abstrak
Hati untuk melisan, dirasa bukan dibaca
-Tujuh-

No comments:

Post a Comment